Senin, 22 Juni 2020
Siapkan Diri Sambut New Normal
Pada tahun 2020 kali ini dunia tengah dilanda dengan pandemi virus Corona atau COVID 19. Telah banyak manusia yang menjadi korban dari keganasan COVID-19 ini. Perekonomian dunia anjlok mengakibatkan orang-orang pinggiran semakin sengsara. Mereka yang bergantung pada orang lain untuk mencari pangan kini harus memutar otak agar bisa meneruskan hidup. Agenda yang telah tersusun rapi harus kandas karena pandemic ini. Tahun 2020 ini kita semua merasakan kesedihan. Tapi percayalah kawan, dibalik kesedihan ini akan ada waktu dimana kita semua menebus segala kerinduan yang terpendam ini. Kita akan bertemu kembali dengan jiwa yang berbeda, lebih kuat dan berwibawa.
Bagi beberapa orang berdiam diri di rumah ditengah pandemic ini adalah pilihan yang terbaik karena bisa mengurangi intensitas kerumunan sehingga dapat memperlambat penyebaran virus corona. Namun jika kita melihat dari sudut pandang yang berbeda, bagaimana dengan orang-orang yang mengais rezeki harus meninggalkan rumah? Juga buruh yang mendapat gaji harian? Seperti buruh, pedagang, para tukang dan sopir angkutan umum, dan sebagainya. Tentu saja mereka akan memilih bekerja meski harus keluar rumah dan menghadapi virus corona walaupun mereka merasa khawatir akan membawa virus ke keluarga. Namun, apalah daya tuntutan ekonomi sangat dibutuhkan untuk menghidupi keluarga di rumah. Ada yang berpikir berdiam diri di rumah dan bekerja di luar rumah hasilnya adalah sama jika yang dikhawatirkan adalah virus corona. Berdiam diri di rumah mati karena kelaparan dan bekerja di luar rumah mati karena virus. Sama saja bukan? Oleh karena itu, beberapa dari mereka nekat untuk memilih bekerja di luar rumah setidaknya ketika anak mereka meminta uang untuk ‘jajan' mereka agar bisa memberikan sedikit kebahagian untuk anaknya. Memang miris ketika banyak senyum dan tawa yang terenggut akibat virus corona. Namun kawan, badai pasti berlalu. Tidak ada kesedihan yang abadi dan tiada pula kebahagiaan terus menerus, alam semesta telah membagi rata rasa kita. Bahagia dan lara serta kerinduan dan penyesalan. COVID-19 mengajarkan kita semua pentingnya menghargai pertemuan ketika temu menjadi hal yang istimewa. Mulailah untuk memulai pola hidup baru yang lebih sehat. Terdengar sulit ketika belum terbiasa. Namun, kita harus mulai membiasakan diri untuk melanjutkan hidup di tengah pandemic ini. Aku dan kamu tidaklah sendiri, kita semua akan memerangi virus corona secara bersama-sama. Sehingga kehidupan normal kita bisa tergapai kembali.
Mayoritas masyarakat mengeluhkan rasa bosan ketika berada di rumah terutama para remaja. Libur yang diberikan oleh sekolah pun bukan digunakan untuk belajar justru dijadikan ajang berlibur dan bermain seperti ke mall, pantai, puncak bahkan nongkrong di café. Seolah mereka tidak memperdulikan kesehatan diri sendiri. Bagaimana para tenaga medis dan penggali makam merasakan hal itu, tentu saja sedih. Ketika mereka semua berjuang di garis terdepan menyembuhkan korban yang terjangkit virus corona, justru masyarakat memilih berhura-hura tanpa belas kasih. Bagaimana korban bisa berkurang jika masyarakatnya sulit diajak bekerja sama. Namun ada juga oknum yang mau membantu sesama di tengah pandemi ini, beberapa orang menyadari banyak keluarga yang kesulitan untuk menyambung hidup sehingga beberapa dari mereka menyumbangkan hartanya untuk para keluarga yang membutuhkan.
Penyakit virus corona atau yang sering kita kenal dengan COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) ditemukan pertama kali di Wuhan, China. Virus ini menyebar secara signifikan di penjuru dunia dan meningkat mulai awal Januari 2020 yang menyebabkan angka kematian yang tinggi. Perlu kita ketahui apa penyebab virus corona ini menyebar dari satu orang ke banyak orang yang lain, yaitu melalui tetesan air liur dan kontak fisik secara langsung dengan penderita yang terinfeksi virus corona. Bahkan juga bisa kita tertular melalui benda yang terkontaminasi dengan virus corona. Seperti, menggunakan toilet duduk, melalui gagang pintu, gawai, dan banyak lainnya. Yang kita tidak ketahui hal tesebut merupakan penyebab terbesar dan tercepat virus tersebut menular secara cepat.
Virus corona dapat berkembang dengan menginfeksi sel-sel ditubuh manusia. Gejalanya yang biasanya dirasakan adalah nyeri di bagian tenggorokan atau bisa juga dimulai dengan batuk kering. Lalu virus dengan cepat merambat masuk ke saluran paru-paru dan membuat jaringan yang ada di paru- paru menjadi rusak dan membengkak, sehingga membuat paru paru sulit untuk memasok oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Pembengkakan pada paru-paru membuat kurangnya oksigen dalam darah dan membuat jaringan tersebut terisi dengan cairan, nanah dan sel yang mati, dan hal ini yang menyebabkan penderita yang terkena infeksi virus corona mengalami sesak nafas dan pasien juga bisa meninggal karena kesulitan pernafasan.
Tidak hanya paru-paru yang terdampak, infeksi virus corona bisa menyebar melalui membran mukus yaitu lewat hidung dan bisa menembus sampai anus, yang menyebabkan ganguan saluran pencernaan. Inilah yang menyebabkan beberapa pasien menunjukkan gejala infeksi saluran pencernaan seperti diare dan sembelit.
Beberapa orang yang terdampak virus corona bisa sangat parah tetapi kebanyakan yang lainnya tidak. Hal ini dikarenakan sekitar 80% orang yang terinfeksi mengalami gejala yang cukup ringan tetapi 20 % mengalami gejala yang cukup serius dan sampai meninggal dunia. Bahkan ada orang terkena virus tanpa mengalami gejala. Hal ini diketahui tergantung seberapa kuatnya sistem imunitas tubuh terhadap infeksi virus. Lansia dan beberapa orang yang mempunyai masalah kesehatan atau penyakit yang sedikit berat seperti diabetes atau penyakit kronis lainnya, kemungkinan lebih besar mengalami gejala yang lebih berat hingga bisa meninggal jika terpapar virus ini.
Diketahui awal mula virus corona masuk ke indonesia yaitu terdapat sebuah pesta dansa di Jakarta, dan terdapat wni seorang ibu berumur 64 tahun dan putrinya berumur 31 tahun yang terpapar covid-19 karena sempat kontak langsung dengan warga jepang yang juga terpapar positif covid-19. Dan pasien yang sudah terpapar virus corona tersebut langsung diisolasi di rumahnya sendiri. Atau isolasi mandiri.
Dan sejak hari itu jumlah kasus positif corona semakin bertambah dari hari ke hari. Banyak pasien yang meninggal dunia, banyak juga yang dinyatakan negatif dan sembuh. Demi memutus rantai penularan covid-19, Pada pertengahan Maret 2020 pemerintah mulai membuat keputusan untuk warga Indonesia khususnya agar bisa menjaga diri dengan di rumah saja atau karantina mandiri selama 2 minggu hingga akhir Maret, dengan meliburkan sekolah dan mulai menunda event-event atau acara yang akan diselenggarakan di bulan Maret kecuali orang yang benar- benar mempunyai kepentingan dan bekerja.
Akan tetapi setelah dilaksanakan social distancing atau karantina selama 2 minggu, masih banyak juga masyarakat yang masih tidak patuh terhadap himbauan pemerintah dengan masih nekat berliburan dan pergi sesuka hati padahal itu bukan kepentingan yang mendesak seperti bekerja atau lainnya. Hal tersebut yang membuat angka peningkatan virus corona semakin signifikan. Karena angka peningkatan semakin melonjak maka pada awal April dilanjutkan social distancing dan karantina secara lebih ketat seperti perpanjangan masa lockdown, sekolah dibuat secara daring di rumah masing-masing, mall dan apapun yang menyebabkan perkumpulan masa ditutup kembali.
Lockdown dan karantina mulai diketatkan agar mengurangi penyebab penularan virus corona dan berusaha untuk memotong rantai penularan virus yang menyebabkan sebagian orang di penjuru dunia ini meninggal. Banyak sebagian orang merasa biasa atau nyaman terhadap keputusan pemerintah tentang karantina mandiri di rumah, tetapi di sisi lain banyak juga masyarakat yang merasa terbebani dengan keputusan ini. Banyak sekali orang yang harus menghidupi keluarganya, keluar rumah banting tulang demi sesuap nasi untuk makan sehari-hari, untuk kebutuhan hidupnya dan untuk kedepannya. Oleh karena itu karena banyak pertimbangan dan keaadaan ekonomi yang menurun drastis, pemerintah membuat keputusan dengan diberlakukannya "New Normal". New normal merupakan perubahan perilaku masyarakat untuk melakukan aktivitas normal seperti biasanya tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Covid-19 ini dengan adanya kebijakan baru yang dibuat oleh pemerintah ini bisa membantu menanggulangi virus ini yang dilakukan setelah masa PSBB berakhir. Meskipun begitu, ternyata kondisi new normal masih belum bisa dikatakan momentum yang tepat bagi warga Indonesia untuk beraktivitas seperti biasa, Ini dikarenakan kebijakan pemerintah untuk menyelamatkan situasi ekonomi yang saat ini sedang turun.
Banyak masyarakat yang .berharap dengan adanya new normal di Indonesia dilakukan untuk memulihkan produktivitas masyarakat yang sempat menurun akibat PSBB dan lockdown dimana semua orang dilarang untuk berpergian jauh dan berjualan maupun berkumpul ditempat umum. Dari diberlakukannya new normal ini banyak juga hal positif, yaitu dengan adanya pemberlakuan kebijakan yang dapat memperlancar produktivitas masyarakat yang sempat terhambat tetapi tetap menggunakan dan mematuhi protokol kesehatan. Tapi juga beberapa hal negatif dari adanya new normal ini yaitu semakin meingkatnya kecenderungan untuk terinfeksi virus corona, dimana mereka yang tidak mematuhi protol kesehatan dengan mulai berkumpul ditempat umum dan sudah mulai beraktivitas seperti biasanya.
New normal diterapkan pada pekerja kantor dan sektor pendidikan. Aturan protokol untuk perusahaan adalah melaksanakan WFH dan WFO secara bersamaan. WFO atau work from office ditentukan dengan setengah jumlah karyawan yang ada pada kantor tersebut. Setengah lainnya menjalankan WFH atau work from home. Pada sektor pendidikan sudah diatur oleh pemerintah pada beberapa waktu yang lalu. Pada awal ajaran tahun baru, pada jenjang SMP dan SMA menjalankan kegiatan belajar mengajar di sekolah mengikuti aturan protokol kesehatan. Pada bulan berikutnya, SD mulai mengikuti jejak, lalu dilanjutkan pada TK dan PAUD.
Apabila hal ini berjalan dengan baik, maka tetap akan dijalankan sesuai aturan yang telah ada. Namun, jika menunjukkan angka positif yang tinggi, kegiatan ini terpaksa harus dihentikan dan kembali menjalankan kegiatan melalui daring.
Jadi, sebagai masyarakat setidaknya kita harus mengikuti aturan pemerintah untuk menekan angka positif terjangkit virus corona.
Jumat, 01 Mei 2020
Artikel opini : Sampah dan Permasalahannya
Dalam postingan ini saya telah menganalisa dan mengkritisi artikel opini dari Devi Trisnawati dengan judul artikel “Opini : Sampah dan Berbagai Permasalahannya”, 12 Desember 2019 10:17 WITA. Penulis dengan nama Dewi Trisnawati memperoleh kiriman tulisan dari Citizen yaitu Salwah Aulia Waliah, meski begitu isi tulisan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
Pada informasi yang telah disampaikan masyarakat masih suka membuang sampah sembarangan, meski sudah disediakan tempat sampah oleh pemerintah tetapi sampah tetap terlihat menumpuk dimana-mana. Padahal yang perlu ditekankan kembali adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dengan mengadakan sosialisasi guna mengurangi dampak negatif seperti kesehatan yang dapat terganggu. Tidak hanya sekadar memberikan tempat, namun kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan karena jiwalah yang menggerakan hati dan pikiran sehingga dapat berwujud tindakan.
Pada kata “tidak memiliki nilai ekonomis” seharusnya kata ‘memiliki nilai’ diubah menjadi ‘bernilai’ sehingga menjadi “tidak bernilai ekonomis”. Kemudian pada kalimat “era sekarang ini” seharusnya tidak perlu menambahkan kata ‘ini’ sehingga menjadi “era sekarang” karena kata sekarang sudah memperjelas waktu yang ditempuh. Kalimat “Jika sarana tempat sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampah di sembarang tempat terutama di sungai” sebaiknya gunakan kata ‘tidak efisien’ karena keduanya memiliki tujuan yang sama, entah kurang atau tidak efisien orang tetap akan membuang sampah sembarangan, sehingga kalimatnya menjadi “Jika sarana tempat sampah tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampah di sembarang tempat terutama di sungai”. Terdapat kesalahan dalam pengetikan kata “masyarakt” yang seharusnya “masyarakat”. Lalu pada kalimat “hal yang juga tak kalah penting adalah meningkatkan pembiayaan untuk mengobati penyakit” pada kata setelah ‘hal’ sebaiknya ditambahkan kata ‘lain’ sehingga menjadi “hal lain yang juga tak kalah penting adalah meningkatkan pembiayaan untuk mengobati penyakit” karena sebelumnya sudah dijelaskan hal yang dimaksud kemudian ditambahkan fakta lainnya, sehingga kata ‘lain’ digunakan untuk memperjelas kalimat.
Untuk data yang sudah diperoleh tentang rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya sudah lengkap dan baik, penulis menginformasikannya dengan cukup jelas terlihat dari pembahasannya yang selalu menampilkan dari berbagai pandangan, tidak hanya masyarakat dan pemerintah namun juga segi ekonomi, sosial dan kesehatan.
Kesimpulannya artikel ini sudah cukup baik dalam segi bahasa yang digunakan mudah dipahami dan informasi yang disajikannya lengkap.
Pada informasi yang telah disampaikan masyarakat masih suka membuang sampah sembarangan, meski sudah disediakan tempat sampah oleh pemerintah tetapi sampah tetap terlihat menumpuk dimana-mana. Padahal yang perlu ditekankan kembali adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dengan mengadakan sosialisasi guna mengurangi dampak negatif seperti kesehatan yang dapat terganggu. Tidak hanya sekadar memberikan tempat, namun kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan karena jiwalah yang menggerakan hati dan pikiran sehingga dapat berwujud tindakan.
Pada kata “tidak memiliki nilai ekonomis” seharusnya kata ‘memiliki nilai’ diubah menjadi ‘bernilai’ sehingga menjadi “tidak bernilai ekonomis”. Kemudian pada kalimat “era sekarang ini” seharusnya tidak perlu menambahkan kata ‘ini’ sehingga menjadi “era sekarang” karena kata sekarang sudah memperjelas waktu yang ditempuh. Kalimat “Jika sarana tempat sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampah di sembarang tempat terutama di sungai” sebaiknya gunakan kata ‘tidak efisien’ karena keduanya memiliki tujuan yang sama, entah kurang atau tidak efisien orang tetap akan membuang sampah sembarangan, sehingga kalimatnya menjadi “Jika sarana tempat sampah tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampah di sembarang tempat terutama di sungai”. Terdapat kesalahan dalam pengetikan kata “masyarakt” yang seharusnya “masyarakat”. Lalu pada kalimat “hal yang juga tak kalah penting adalah meningkatkan pembiayaan untuk mengobati penyakit” pada kata setelah ‘hal’ sebaiknya ditambahkan kata ‘lain’ sehingga menjadi “hal lain yang juga tak kalah penting adalah meningkatkan pembiayaan untuk mengobati penyakit” karena sebelumnya sudah dijelaskan hal yang dimaksud kemudian ditambahkan fakta lainnya, sehingga kata ‘lain’ digunakan untuk memperjelas kalimat.
Untuk data yang sudah diperoleh tentang rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya sudah lengkap dan baik, penulis menginformasikannya dengan cukup jelas terlihat dari pembahasannya yang selalu menampilkan dari berbagai pandangan, tidak hanya masyarakat dan pemerintah namun juga segi ekonomi, sosial dan kesehatan.
Kesimpulannya artikel ini sudah cukup baik dalam segi bahasa yang digunakan mudah dipahami dan informasi yang disajikannya lengkap.
Selasa, 07 April 2020
Penerapan Teks Diskripsi dan Teks Eksposisi
Menulis Tentang Teks Deskripsi dan Teks Eksposisi
Dosen Pembimbing
Firstya Evi Dianastiti, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
Windi Mega Saputri
(1910301012)
2A PBSI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TIDAR
2020
1. Menulis teks deskripsi dengan tema "Aku dan Rutinitasku #dirumahaja"
Awas Ada Corona, di Rumah Aja.
Seluruh dunia tengah diuji dengan adanya COVID-19 atau masyarakat biasa menyebutnya virus corona. Virus corona yang mematikan ini awalnya berasal dari sebuah pasar di Wuhan, China. Telah banyak yang menjadi korban di China, sehingga pemerintahan China menerapkan lockdown pada kota tersebut sehingga terlihat seperti kota mati. Penyebaran virus ini sudah mencapai ke beberapa negara salah satunya Indonesia. Di Indonesia awalnya belum banyak yang terjangkit, namun hari berganti minggu semakin banyak yang terjangkit virus corona. Pemerintah sampai dibuat kebingungan untuk mencegah tersebarnya virus corona ini di Indonesia dan ketika korban semakin bertambah pemerintah memberikan intruksi untuk lockdown. Mulai dari sekolah, universitas, dan pekerja serta segala bentuk aktifitas yang menimbulkan kerumunan diminta untuk dikerjakan di rumah.
Mahasiswa menjadi salah satu pihak yang melakukan perkuliahan secara online di rumah. Perkuliahan online dimulai pada pertengahan bulan Maret yang direncanakan akan kembali masuk pada akhir Maret, namun karena semakin meningkatnya penyebaran virus corona maka rencana tersebut ditunda hingga 13 April. Disini aku akan menceritakan tentang aktifitas yang dilakukan saat menjalani langkah #dirumah aja.
Pada minggu pertama dan hari pertama perkuliahan dirumah aku merasa ini menyenangkan karena tidak perlu menuju kampus cukup di rumah dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh bapak ibuk dosen. Bahkan mengerjakan tugas bisa dengan makan, rebahan dan menonton film. Ketika memasuki hari berikutnya tugas perkuliahan semakin menjadi-jadi bahkan aku sempat merasa kebingungan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Akhirnya aku membuat catatan kecil tentang tugas yang ada kemudian menuliskan deadline dari masing-masing tugas sehingga aku dapat mengerjakan tugas yang mendekati akhir pengumpulan. Biasanya di pagi hari setelah menjalankan shalat subuh aku akan tertidur kembali hingga pukul 7, aku tau itu tidak baik namun mata ku rasanya berat sekali dan ketika terbangun aku akan memeriksa handphone apakah ada tugas baru, bahkan sebelum tidur pun aku selalu membayangkan esok hari akan melakukan apa dan menyelesaikan tugas apa. Ketika pagi menuju siang aku akan mulai mengerjakan tugas dan memiliki jeda saat waktu dzuhur meski sekadar merebahkan tubuh atau untuk makan. Namun, aku tidak sepenuhnya mengerjakan tugas terus menerus terkadang ketika aku mulai lelah atau bosan aku akan mendengarkan musik hal itu cukup membantu karena rasanya kembali bersemangat . Jika tugas cukup banyak dan mendesak aku akan mengerjakannya hinga sore hari pukul 5 dan dilanjut esok hari. Hariku tidak sepenuhnya dengan tugas, aku tidak mau mengalami stress hanya karena tugas-tugas itu. Sehingga pada malam harinya aku akan menonton tv atau film, menonton youtube dan melakukan panggilan video atau suara kepada teman. Kami akan saling menceritakan apa yang membuat kami kesal, entah itu dengan tugas yang diberikan atau keinginan lainnya seperti kapan virus ini akan berakhir, aku rmerindukan kampus dan merencanakan apa yang akan dilakukan ketika sudah mulai beraktifitas seperti semula.
Tak terasa aku selalu melaukan aktifitas yang sama selama seminggu, hingga waktu UTS pun tiba. Tentu saja aku dan teman-teman sempat membicarakan bagaimana persoalan tes ini, apakah nilai akan dipukul rata jika metode tes open book dan bagaimana bentuk soal yang diberikan. Hal yang dikhawatirkan tentu saja nilai dan keadaan sinyal. Dengan perkuliahan online memang menjadikan boros kuota ditambah tidak ada uang saku kuliah. Ketika hari pertama UTS aku sudah bersemangat untuk mengerjakannya, pada mata kuliah yang pertama berjalan dengan lancar. Pada UTS yang kedua ujian menggunakan google formulir. Aku sebelumnya tidak pernah menggunakan google formulir jadi belum mengetahui cara kerjanya. Hingga pada soal tersebut terdapat 6 soal esai, saat itu kondisi handphone ku error tidak memungkinkan jika aku mengerjakannya di handphone alhasil aku menuliskannya di word pada komputer dan ketika selesai aku bisa menyalin tulisanku pada kolom jawaban, namun tidak bisa dipindahkan, karena kesalahanku pribadi dan ketidakpahanku tentang pengerjakannya maka dalam waktu setengah jam aku hanya mengerjakannya secara singkat berbanding terbalik dengan yang aku pikir dan tuliskan pada word. Sehingga saat itu aku merasakan sedih, pasrah dan kecewa pada diri sendiri, menyesali ketidakpahamanku pada teknologi. Penerapan ujian seperti itu memang baik untuk mengantisipasi plagiarisme yang dilakukan dalam ujian. Namun hal itu juga dapat menjadikan pembelajaran bagi diriku sendri meski rasa kecewa masih membekas di hati sampai saat ini.
2. Teks eksposisi mengenai virus corona
Gejala Virus Corona dan Pencegahnnya
Telah kita ketahui bahwa dunia sedang dilanda oleh virus corona, yaitu virus yang berasal dari salah satu pasar di Wuhan, China. Wuhan menjadi kota pertama yang terjangkit virus corona sehingga dalam penangannya pemerintah melakukan lockdown yang mengakibatkan Kota Wuhan terlihat seperti kota mati tak berpenghuni. Penyebaran virus corona sangatlah cepat, setiap hari selalu ada kasus yang terjangkit ataupun meninggal dunia karena virus corona. Bahkan di jalanan Kota Wuhan, masyarakat berjatuhan di jalanan karena virus corona ini beberapa orang menyebutnya seperti zombie. Oleh karena itu diharapkan semua negara dan masyarakatnya dapat bekerja sama untuk menghentikan penyebaran virus corona agar tidak menambah korban lagi.
Pada bulan Maret 2020 Indonesia telah digemparkan dengan beberapa warga negaranya yang telah positif terjangkit virus corona. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintahan untuk memperlambat penyebaran COVID-19. Bahkan dunia telah menetapkan status dunia darurat kepada wabah virus corona, untuk itu kita semua harus bekerja sama dan saling menjaga diri agar terhindar dari virus corona. Virus corona ini masih satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS. Untuk itu sebaiknya kita semua memahami dan mengerti tentang gejala virus corona beserta cara pencegahannya agar terhindar dari COVID-19.
Gejala yang terjadi apabila terjangkit virus corona menyerupai dengan gejala sakit flu pada umumnya, namun terdapat perbedaan yang signifikan dan perlu diperhatikan oleh masyarakat. Gejala yang pertama, yaitu demam, jika demam melebihi dari 38 derajat Celcius sebaiknya segera melapor pada pihak kesehatan di rumah sakit atau klinik terdekat. Kemudian, gejala yang kedua, mengalami batuk, pilek dan gangguan pernapasan, yang menjadi ciri khusus dari batuk pada virus corona adalah dahak yang berwana hijau. Gejala yang ketiga adalah, sakit tenggorokan, apabila sudah merasa tenggorokan sakit cobalah untuk meminum air putuh yang sudah dicampur oleh garam, karena sebelum masuk pada paru-paru, virus corona akan menetap di tenggorokan selama empat hari sehingga air putih dan garam dapat mencegahnya. Gejala yang teakhir adalah mengalami letih dan lesu pada tubuh, oleh karena itu pemerintah menganjurkan agar menjaga imun pada tubuh kita, perbanyak dengan mengkonsumsi makanan sehat dan sering berolahraga.
Kementrian kesehatan telah memberikan cara pencegahan yang dapat dilakukan aga terhindar oleh COVID-19. Virus corona tidak menularkan melalui udara namun pada benda, untuk itu sangat dianjurkan untuk sering mencuci tangan menggunakan sabun setelah menyentuh benda di tempat umum. Apabila kondisi tubuh sedang menurun serta mengalami batuk dan pilek sebaiknya gunakanlah masker untuk meminimalisir penularan virus corona. Jika tubuh sudah merasa batu, pilek dan sesak nafas segeralah menuju fasilitas kesehatan agar segera mendapat penanganan. Biasanya berinteraksi dengan hewan memang hal yang menyenangkan namun jika kondisi saat ini berhati-hatilah ketika melakukan kontak dengan hewan. Bagi yang suka mengonsumsi daging mentah, jangan memaknnya lagi, masaklah daging tersebut hingga matang setelahnya baru dimakan, hal ini bertujuan agar terhndar dari virus corona. Memiliki imun yang kuat menjadikan sulit untuk terjangkit penyakit termasuk virus corona, karena itu perbanyaklah mengkonsumsi gizi seimbang seperti buah dan sayur serta perbanyaklah diri dengan olahraga dan istirahat yang cukup.
Petugas kesehatan menjadi pejuang yang berada di garis terdepan dalam memerangi virus corona. Kita semua tau bahwa sudah ada beberapa petugas kesehatan yang gugur dalam peperangannya dengan virus corona tersebut. Sudah seharusnya kita yang diminta untuk bediam diri di rumah mematuhi anjuran pemerintah agar virus corona segera musnah dan kita bisa beraktivitas seperti sedia kala. Terdapat beberapa anjuran yang diberikan bagi petugas kesehatan yaitu menghindari kontak atau jarak dengan seseorang yang penderita ISPA. Dalam menangani pasien positif corona gunakanlah alat pelindung diri agar terhindar dari penularannya. Petugas kesehatan juga harus sering mencuci tangan dengan sabun stelah kontak langsung dengan orang sakit atau lingkungan orang sakit selain itu ingatkan pada penderita ISPA harus menerapkan etika batuk yaitu jaga jarak dengan orang atau menutup hidung dengan tissue atau baju saat batuk atau bersin.
Sumber dari kemenkes.g.o.id
Infografik : Akhbar Bayu Thamtomo
KOMPAS.Com
Sabtu, 14 Maret 2020
Paku Tanah Jawa
- Bukit Tidar Magelang
Bukit Tidar memiliki pepohonan yang rindang dengan satwa yang tinggal di Tidar seperti monyet, burung dara, dan ular. Ketika memasuki kawasan Bukit Tidar akan disambut dengan gong besar yang berada di tengah jalan tepatnya di dekat lampu apil. Para pengunjung dapat memarkirkan kendaraannya di depan Bukit Tidar yang berjarak kurang lebih 30 meter dari gerbang masuk Tidar. Gerbang masuk Tidar memiliki warna kauujung dan bertuliskan selamat datang dengan warna merah pada tulisannya. Pengunjung cukup mengeluarkan uang Rp 3000,00 untuk memasuki Bukit Tidar. Saat ini jalan menuju puncak Tidar sudah memadai dengan dibangun tangga berwarna abu-abu gelap dan pembatas tangga berwarna merah. Tangga di Bukit Tidar berada di tengah antara pepohonan yang ada, setiap tangga memiliki tempat peristirahatan sederhana bagi wisatawan yang merasa lelah. Selain itu di tengah perjalanan wisatawan akan menjumpai monyet yang bergelantungan di anatara peopohonan terkadang monyet tersebut suka jahil kepada pengunjung dengan mengambil paksa makanan yang dibawa kemudian menjauh memanjat pohon. Tidak hanya monyet pengunjung juga dapat bertemu burung yang menghuni Bukit Tidar yang sengaja di taruh untuk mengurangi hama di Tidar.
Para wisatawan jangan khawatir jika merasa lapar dan haus karena dalam perjalanan sudah terdapat pedagang yang menjual makanan sekaligus tempat ibadah dan peristirahatan. Di dalam Bukit Tidar terdapat makam dengan pinggiran hiasan makan bertuliskan aksara jawa yaitu makan Syaikh Subakir, yang konon ceritanya sebagai penakluk Bukit Tidar dengan mengalahkan para jin penunggu Tidar meski begitu tidak ada bukti meyakinkan akan cerita ini. Tidak jauh dari makam Syaikh Subakir pengunjung aklan menjumpai makam yang mencapai 7 meter, itulah makam dari Kyai Sepanjang. Kyai Sepanjang bukanlah alim ulama melainkan nama tombak yang dipergunakan Syaikh Subakir untuk mengalahkan jin penunggu Bukit Tidar. Kemudian sewaktu mendaki Bukit Tidar akan menjumpai situs makam teakhir yaitu Makam Kyai Semar. Konon katanya Kyai Semar ini adalah penunggu Gunung Tidar. Kebanyakan pengujung saat berkunjung ke Bukit Tidar adalah untuk ziarah pada makam, tak sedikit pengunjung yang datang tiap minggunya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit pengunjung akan tiba di puncak Bukit Tidar yang akan disambut dengan lapangan yang luas dengan tugu berwarna putih berada di tengah lapangan. Diatas Tidar juga terdapat pedagang yang menjualkan makanannya. Biasanya di puncak Tidar digunakan untuk bermain, upacara, dan kegiatan out bond. Ketika hendak menuruni Bukit Tidar pengunjung akan melewati jalan yang berbeda dari menaiki Tidar sehingga tidak akan terjadi bentrok atau kemacetan dalam perjalanan. Di perjalanan turun para pengunjung jika ingin melihat sunset atau gardu pandang akan dijumpai di jalur pulang menuruni Bukit Tidar.
Nah kawan, seperti itu diskripsi mengenai Bukit Tidar Magelang. Jangan lupa berkunjung ke Magelang :))
Senin, 24 Februari 2020
Pandanganku Pada Universitas Tidar
Universitas Tidar berada di kawasan Kota Magelang tepatnya beralamat di Jl. Kapten Suparman 39 Potrobangsan, Magelang Utara, Jawa Tengah. Universitas Tidar memiliki ikon burung elang jawa yang terletak berdekatan dengan jalan raya sebelum memasuki kawasan universitas. Lokasi Universitas Tidar cukup strategis karena mudah menemukan apa yang diperlukan, hanya saja berjauhan dengan stasiun dan bandara . Bahkan bagi mahasiswa yang tidak memiliki kendaraan pribadi, Universitas Tidar mudah di jangkau dengan kendaraan umum. Dikarenakan lokasi universitas dekat dengan SMP dan Sd sering terjadi kemacetan saat pagi dan jam pulang kerja. Jika diukur jarak dari jalan raya hingga universitas berkisaran 200m untuk di lalui.
Ketika memasuki gerbang universitas maka akan di sambut dengan pembangunan gedung auditorium, saat ini masih terlihat seperti reruntuhan bangunan.
Selanjutnya ada gedung Fakultas Teknik yang memiliki 4 lantai dan termasuk dalam gedung fakultas terbesar di Universitas Tidar. Kemudian yang terakhir ada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang berada berdekatan dengan masjid dan tempat parkir.
Universitas Tidar memiliki kawasan yang tidak begitu luas sehingga sulit untuk mengatur hiruk pikuk kegiatan masyarakat Universitas Tidar. Paling menonjol adalah masalah parkiran yang masih kekurangan lahan, untuk itu pihak kampus memperluas parkiran dengan mendirikan bangunan 3 lantai khusus parkiran. Hal itu terbukti para mahasiswa sedikit tidak resah dalam mencari tempat memarkirkan kendaraan mereka. Hal ini juga dipermudah karena terdapat petugas yang membantu mahasiswa dalam berpakir. Selain itu jalan menuju keluar universitas tidar belum baik, karena masih berlumpur dan terdapat banyak bebatuan yang kadang membuat motor tergelincir. Bisa jadi hal tersebut dikarenakan masih dalam pembangunan yang belum selesai sehingga belum di sempurnakan dalam perbaikannya. Dalam lingkungan Universitas Tidar masih sedikit pepohonan yang ditanam terutama pada bagian bawah.Setiap fakultas memiliki fasilitas untuk kegiatan belajar mahasiswa agar lebih nyaman dan semangat. Masing-masing kelas terdapat 2 sampai 3 AC dalam satu ruangan dan juga proyektor untuk presentasi. Untuk memajukan mahasiswa Universitas Tidar juga menyediakan perpustakaan yang biasa digunakan untuk mencari buku dan mengerjakan tugas. Banyak para mahasiswa yang menghasbiskan waktunya di perpustakaan. Perpustakaan ini bersebelahan dengan kantin dan bank jateng sehingga lokasi yang strategis jika setelah lelah belajar kemudian merasa lapar. Kantin yang disediakan juga memiliki lingkungan yang bersih dengan harga yang terjangkau oleh mahasiswa. Bahkan diluar kampus pun masih banyak yang berjualan makanan dan kebutuhan mahasiswa.
Jalan di dalam universitas Tidar memiliki jalur yang searah agar terhindar dari kemacetan. Bahkan jika ada yang melanggar, satpam akan memberikan peringatan kepada mahasiswa. Biasanya juga jika gazebo fakultas penuh para mahasiswa bisa juga mengerjakan tugas pada pinggiran Fakultas Ekonomi atau di lobi FKIP. Universitas Tidar memiliki jam malam hingga pukul 10 malam dan pada sabtu minggu hanya sampai pukul 7 malam. Yang menghabiskan waktu hingga malam biasanya adanya kegiatan UKM dan rapat organisasi. Jika sudah melebihi batas waktu yang ditentukan satpam akan menyuruh mahasiswa untuk pulang. Hal ini bertujuan agar menjaga keamanan Universitas Tidar.
Senin, 17 Februari 2020
Brotowali Untuk Kesehatan
Memiliki jasmani yang sehat dan kuat merupakan dambaan tiap manusia, terutama bagi orang yang memiliki pekerjaan berat yang sangat membutuhkan tenaga. Kebanyakan orang cenderung mengkonsumsi obat-obatan yang sebenarnya tidaklah begitu baik untuk kondisi tubuh. Mereka melupakan bahwa tanaman di sekitar lingkungan dapat menjadi ramuan tradisional yang aman untuk kesehatan. Seperti brotowali, tanaman ini sering diolah menjadi jamu, brotowali yang memiliki rasa pahit menjadi tidak disukai oleh masyarakat, padahal khasiat di brotowali sangat banyak. Di dalam masyarakat biasanya yang mengkonsumsi jamu brotowali kebanyakan dari kalangan orang tua karena salah satu fungsinya yaitu dapat menurunkan gula darah, tetapi fungsi yang paling menonjol adalah sebagai penguat jasmani ketika sudah lanjut usia, karena itu jamu ini digemari oleh kalangan orang tua.
Minggu, 16 Februari 2020
Aspek Penguasaan Bahasa
2.1 Aspek-Aspek Penguasaan Bahasa
2.4.1 Kemampuan Reseptif
Kemampuan reseptif adalah kemampuan untuk memahami pembicaraan dan tulisan orang lain. Kemampuan reseptif ini meliputi:
2.4.1.1 Keterampilan Menyimak
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
2.4.1.2 Keterampilan Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dengan menggunakan media kata-kata/bahasa tulis. Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan.
2.4.2 Kemampuan Produktif
Kemampuan produktif adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa dalam berbicara dan menulis. Kemampuan produktif ini meliputi:
2.4.2.1 Keterampilan Berbicara
Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari. Berbicara berhubungan erat dengan penguasaan atau perkembangan kosa kata seseorang yang diperoleh melalui kegiatan menyimak dan membaca. Oleh karena itu, bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Sementara keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir.
2.4.2.2 Keterampilan Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
2.2 Definisi Paragraf
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru).
Paragraf adalah kumpulan dari sejumlah kalimat yang saling berkaitan sehingga membentuk satu kesatuan yang merupakan satuan informasi yang memiliki ide pokok atau gagasan utama sebagai pengendalinya. (http://www.pengertianparagraf-dan-jenisnya-secara lengkap.html&hl=id-ID) diakses pada tanggal 20 agustus 2017, pukul 20:00 WITA.. (dalam Herawati dkk)
Nunung Yuli Eti, 2009:1 (dalam Herawati dkk) menjelaskan bahwa paragraf adalah suatu kesatuan pikiran atau gagasan yang lebih tinggi dan lebih luas daripada kalimat. Selanjutnya, Zaenal dan Amran, 2010:115 (dalam Herawati dkk) mengemukakan bahwa paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Selain itu, Suwarna, 2012:70 (dalam Herawati dkk) mengemukakan bahwa paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan gagasan.
2.3 Unsur-Unsur Menulis
2.3.1 Gagasan
Dapat berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan yang ada dalam pikiran seseorang. Gagasan seseorang akan sangat tergantung pada pengalaman masa lalu, pengetahuan yang dimilikinya, latar belakang hidupnya, kecenderungan personal, dan untuk tujuan apa gagasan itu ingin dikemukakan.
2.3.2 Wahana, sering disebut juga dengan alat. Wahana dalam menulis berarti sarana pengantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa kata, gramatika, dan retorika (seni memakai bahasa).
2.3.3 Tuturan (narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi), yaitu pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami oleh pembaca.
2.3.4 Tatanan, yaitu tata tertib pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai asas, aturan, teknik, sampai merencanakan, rangka dan langkah.
2.4 Jenis-jenis Paragraf
2.4.1 Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang di dalamnya melukiskan atau menggambarkan suatu objek (peristiwa) secara objektif, dengan harapan agar seolah – olah pembaca melihat secara langsung objek (peristiwa) tersebut yang dilukiskan atau digambarkan tersebut. Paragraf deskripsi biasanya digunakan dalam karya sastra dan biografi seseorang.
Contoh: Ruang belajar di kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sungguh nyaman. Berbagai sarana belajar, seperti: kursi, papan tulis, LCD, dan berbagai sarana belajar lainnya selalu tertata rapi dan tampak bersih. Setiap ruang belajar dilengkapi dengan tempat sampah, sehingga tidak ada sampah yang berceceran di sana-sini. Selain itu, dindingnya yang bersih juga dihiasi dengan berbagai kaligrafi, sehingga tercipta nuansa kelas yang lebih islami.
2.4.2 Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang di dalamnya menuturkan rangkaian peristiwa atau keadaan yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu dalam bentuk penceritaan. Bentuk paragraf ini umumnya digunakan di dalam karangan yang berbentuk riwayat hidup, novel, cerpen, roman.
Contoh: Mohammad Nasir lahir 17 Juli 1908 di Kampung Jembatan Berukir, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Beliau wafat di Jakarta, 6 Februari 1993. Ia merupakan tokoh pendidik, penulis, dai, polititisi-negarawan, pemikir ulama, dan pembela islam. Kehidupannya dapat diikhtisarkan menjadi empat fase, yakni: pembentukan, pertumbuhan, pemikir dan politisi – negarawan, pemikir, dan dai. Fase pertama (1908 – 1927) di Solok, tempat lahir dan masa remajanya. Kedua, di Bandung (1927 – 1945) menuntut ilmu, menulis dan mendidik. Fase ketiga dan keempat di Jakrta sebagai politisi – negarawan (1945 – 1966) dan sebagai dai, pegiat amal sosial, dan aktivis islam internasional (1966 – 1993).
2.4.3 Paragraf Eksposisi
Paaragraf eksposisi adalah paragraf yang di dalamnya memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu dengan harapan dapat memperluas wawasan (pengetahuan) pembaca. Umumnya, paragraf ini di dalamnya memaparkan tentang cara membuat sesuatu, cara menggunakan sesuatu, dan sebagainya.
Contoh: Secara garis besar kegiatan menulis artikel dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yakni: (1) menentukan topik, (2) membuat kerangka karangan secara umum dari topik yang telah ditentukan, (3) mengumpulkan data – data yang berhubungan dengan topik, (4) mengembangkan kerangka karangan menjadi tulisan utuh, (5) mengoreksi ulang tulisan agar terhindar dari berbagai kesalahan (penalaran, bahasa, penegtikan, dsb.), (6) penyempurnaan tulisan, serta (7) mengirimkan artikel ke media masa.
2.4.4 Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang di dalamnya menyampaikan suatu gagasan (pikiran atau pendapat) tentang suatu masalah dengan tujuan untuk menyakinkan pembaca. Gagasan tersebut disertai dengan argumen–argumen yang logis dan objektif, jenis paragraf inilah yang sering digunakan di dalam karangan ilmiah.
Contoh: Bagi umat islam yang sudah mampu diwajibkan membayar zakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan zakat, secara tidak langsung akan meminimalisir munculnya kecemburuan sosial diantara sesama (antara yang kaya dengan yang miskin). Dengan zakat, secara tidak langsung akan tercipta hubungan cinta kasih diantara sesama. Selain itu, dengan adanya kewajiban zakat bagi yang sudah mampu, maka hal ini secara tidak langsung juga akan membantu meringankan beban orang–orang yang tidak mampu (terutama dari segi ekonomi). Oleh karena itu, jelas bahwa zakat memiliki berbagai dampak positif di dalam kehidupan masyarakat, khususnya bagi umat islam.
Langganan:
Postingan (Atom)