2.1
Aspek-Aspek Penguasaan Bahasa
2.4.1
Kemampuan Reseptif
Kemampuan reseptif adalah kemampuan untuk memahami pembicaraan dan tulisan orang lain. Kemampuan reseptif ini meliputi:
2.4.1.1
Keterampilan Menyimak
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
2.4.1.2
Keterampilan Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dengan menggunakan media kata-kata/bahasa tulis. Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan.
2.4.2
Kemampuan Produktif
Kemampuan produktif adalah kemampuan untuk menggunakan bahasa dalam berbicara dan menulis. Kemampuan produktif ini meliputi:
2.4.2.1
Keterampilan Berbicara
Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak, dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari. Berbicara berhubungan erat dengan penguasaan atau perkembangan kosa kata seseorang yang diperoleh melalui kegiatan menyimak dan membaca. Oleh karena itu, bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Sementara keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir.
2.4.2.2
Keterampilan Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.
2.2
Definisi Paragraf
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru).
Paragraf adalah kumpulan dari sejumlah kalimat yang saling berkaitan sehingga membentuk satu kesatuan yang merupakan satuan informasi yang memiliki ide pokok atau gagasan utama sebagai pengendalinya. (http://www.pengertianparagraf-dan-jenisnya-secara lengkap.html&hl=id-ID) diakses pada tanggal 20 agustus 2017, pukul 20:00 WITA.. (dalam Herawati dkk)
Nunung Yuli Eti, 2009:1 (dalam Herawati dkk) menjelaskan bahwa paragraf adalah suatu kesatuan pikiran atau gagasan yang lebih tinggi dan lebih luas daripada kalimat. Selanjutnya, Zaenal dan Amran, 2010:115 (dalam Herawati dkk) mengemukakan bahwa paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik. Selain itu, Suwarna, 2012:70 (dalam Herawati dkk) mengemukakan bahwa paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh satu kesatuan gagasan.
2.3
Unsur-Unsur Menulis
2.3.1
Gagasan
Dapat berupa pendapat, pengalaman, atau pengetahuan yang ada dalam pikiran seseorang. Gagasan seseorang akan sangat tergantung pada pengalaman masa lalu, pengetahuan yang dimilikinya, latar belakang hidupnya, kecenderungan personal, dan untuk tujuan apa gagasan itu ingin dikemukakan.
2.3.2
Wahana, sering disebut juga dengan alat. Wahana dalam menulis berarti sarana pengantar gagasan berupa bahasa tulis yang terutama menyangkut kosa kata, gramatika, dan retorika (seni memakai bahasa).
2.3.3
Tuturan (narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, persuasi), yaitu pengungkapan gagasan sehingga dapat dipahami oleh pembaca.
2.3.4
Tatanan, yaitu tata tertib pengaturan dan penyusunan gagasan dengan mengindahkan berbagai asas, aturan, teknik, sampai merencanakan, rangka dan langkah.
2.4
Jenis-jenis Paragraf
2.4.1
Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang di dalamnya melukiskan atau menggambarkan suatu objek (peristiwa) secara objektif, dengan harapan agar seolah – olah pembaca melihat secara langsung objek (peristiwa) tersebut yang dilukiskan atau digambarkan tersebut. Paragraf deskripsi biasanya digunakan dalam karya sastra dan biografi seseorang.
Contoh: Ruang belajar di kampus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sungguh nyaman. Berbagai sarana belajar, seperti: kursi, papan tulis, LCD, dan berbagai sarana belajar lainnya selalu tertata rapi dan tampak bersih. Setiap ruang belajar dilengkapi dengan tempat sampah, sehingga tidak ada sampah yang berceceran di sana-sini. Selain itu, dindingnya yang bersih juga dihiasi dengan berbagai kaligrafi, sehingga tercipta nuansa kelas yang lebih islami.
2.4.2
Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang di dalamnya menuturkan rangkaian peristiwa atau keadaan yang dikaitkan dengan kurun waktu tertentu dalam bentuk penceritaan. Bentuk paragraf ini umumnya digunakan di dalam karangan yang berbentuk riwayat hidup, novel, cerpen, roman.
Contoh: Mohammad Nasir lahir 17 Juli 1908 di Kampung Jembatan Berukir, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. Beliau wafat di Jakarta, 6 Februari 1993. Ia merupakan tokoh pendidik, penulis, dai, polititisi-negarawan, pemikir ulama, dan pembela islam. Kehidupannya dapat diikhtisarkan menjadi empat fase, yakni: pembentukan, pertumbuhan, pemikir dan politisi – negarawan, pemikir, dan dai. Fase pertama (1908 – 1927) di Solok, tempat lahir dan masa remajanya. Kedua, di Bandung (1927 – 1945) menuntut ilmu, menulis dan mendidik. Fase ketiga dan keempat di Jakrta sebagai politisi – negarawan (1945 – 1966) dan sebagai dai, pegiat amal sosial, dan aktivis islam internasional (1966 – 1993).
2.4.3
Paragraf Eksposisi
Paaragraf eksposisi adalah paragraf yang di dalamnya memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu dengan harapan dapat memperluas wawasan (pengetahuan) pembaca. Umumnya, paragraf ini di dalamnya memaparkan tentang cara membuat sesuatu, cara menggunakan sesuatu, dan sebagainya.
Contoh: Secara garis besar kegiatan menulis artikel dapat dilakukan dengan beberapa tahap, yakni: (1) menentukan topik, (2) membuat kerangka karangan secara umum dari topik yang telah ditentukan, (3) mengumpulkan data – data yang berhubungan dengan topik, (4) mengembangkan kerangka karangan menjadi tulisan utuh, (5) mengoreksi ulang tulisan agar terhindar dari berbagai kesalahan (penalaran, bahasa, penegtikan, dsb.), (6) penyempurnaan tulisan, serta (7) mengirimkan artikel ke media masa.
2.4.4
Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang di dalamnya menyampaikan suatu gagasan (pikiran atau pendapat) tentang suatu masalah dengan tujuan untuk menyakinkan pembaca. Gagasan tersebut disertai dengan argumen–argumen yang logis dan objektif, jenis paragraf inilah yang sering digunakan di dalam karangan ilmiah.
Contoh: Bagi umat islam yang sudah mampu diwajibkan membayar zakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan zakat, secara tidak langsung akan meminimalisir munculnya kecemburuan sosial diantara sesama (antara yang kaya dengan yang miskin). Dengan zakat, secara tidak langsung akan tercipta hubungan cinta kasih diantara sesama. Selain itu, dengan adanya kewajiban zakat bagi yang sudah mampu, maka hal ini secara tidak langsung juga akan membantu meringankan beban orang–orang yang tidak mampu (terutama dari segi ekonomi). Oleh karena itu, jelas bahwa zakat memiliki berbagai dampak positif di dalam kehidupan masyarakat, khususnya bagi umat islam.