Sabtu, 14 Maret 2020

Paku Tanah Jawa


  • Bukit Tidar Magelang



Hallo teman kali ini aku akan menceritakan tentang ikon salah satu kota di Jawa Tengah. Kota ini dikenal sebagai Kota Sejuta Bunga dan banyak dikunjungi oleh wisatawan karena banyak tempat pariwisata yang memanjakan mata. Salah satunya adalah Bukit Tidar yang berada di tengah keramaian kota Magelang. Bukit Tidar mempunyai tinggi 503 meter atau sekitar 1.650 kaki yang berletak di Kota Magelang Jawa Tengah. Bukit Tidar dikenal sebagai “pakunya tanah jawa”. Sebelum memasuki kawasan Bukit Tidar pada pinggiran bukit terdapat sungai yang mengalir kemudian terdapat kata sambutan bertuliskan “GUNUNG TIDAR ” dengan dihiasi miniatur becak orang dan miniatur sepeda orang dengan warna cokelat . Pada malam hari akan terlihat lampu-lampu cantik yang berkilau menyinari Bukit Tidar.



Bukit Tidar memiliki pepohonan yang rindang dengan satwa yang tinggal di Tidar seperti monyet, burung dara, dan ular. Ketika memasuki kawasan Bukit Tidar akan disambut dengan gong besar yang berada di tengah jalan tepatnya di dekat lampu apil. Para pengunjung dapat memarkirkan kendaraannya di depan Bukit Tidar yang berjarak kurang lebih 30 meter dari gerbang masuk Tidar. Gerbang masuk Tidar memiliki warna kauujung dan bertuliskan selamat datang dengan warna merah pada tulisannya. Pengunjung cukup mengeluarkan uang Rp 3000,00 untuk memasuki Bukit Tidar. Saat ini jalan menuju puncak Tidar sudah memadai dengan dibangun tangga berwarna abu-abu gelap dan pembatas tangga berwarna merah. Tangga di Bukit Tidar berada di tengah antara pepohonan yang ada, setiap tangga memiliki tempat peristirahatan sederhana bagi wisatawan yang merasa lelah. Selain itu di tengah perjalanan wisatawan akan menjumpai monyet yang bergelantungan di anatara peopohonan terkadang monyet tersebut suka jahil kepada pengunjung dengan mengambil paksa makanan yang dibawa kemudian menjauh memanjat pohon. Tidak hanya monyet pengunjung juga dapat bertemu burung yang menghuni Bukit Tidar yang sengaja di taruh untuk mengurangi hama di Tidar.
 




Para wisatawan jangan khawatir jika merasa lapar dan haus karena dalam perjalanan sudah terdapat pedagang yang menjual makanan sekaligus tempat ibadah dan peristirahatan. Di dalam Bukit Tidar terdapat makam dengan pinggiran hiasan makan bertuliskan aksara jawa yaitu makan Syaikh Subakir, yang konon ceritanya sebagai penakluk Bukit Tidar dengan mengalahkan para jin penunggu Tidar meski begitu tidak ada bukti meyakinkan akan cerita ini. Tidak jauh dari makam Syaikh Subakir pengunjung aklan menjumpai makam  yang mencapai 7 meter, itulah makam dari Kyai Sepanjang. Kyai Sepanjang bukanlah alim ulama melainkan nama tombak yang dipergunakan Syaikh Subakir untuk mengalahkan jin penunggu Bukit Tidar. Kemudian sewaktu mendaki Bukit Tidar akan menjumpai situs makam teakhir yaitu Makam Kyai Semar. Konon katanya Kyai Semar ini adalah penunggu Gunung Tidar. Kebanyakan pengujung saat berkunjung ke Bukit Tidar adalah untuk ziarah pada makam, tak sedikit pengunjung yang datang tiap minggunya.

 


Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit pengunjung akan tiba di puncak Bukit Tidar yang akan disambut dengan lapangan yang luas dengan tugu berwarna putih berada di tengah lapangan. Diatas Tidar juga terdapat pedagang yang menjualkan makanannya. Biasanya di puncak Tidar digunakan untuk bermain, upacara, dan kegiatan out bond. Ketika hendak menuruni Bukit Tidar pengunjung akan melewati jalan yang berbeda dari menaiki Tidar sehingga tidak akan terjadi bentrok atau kemacetan dalam perjalanan. Di perjalanan turun para pengunjung jika ingin melihat sunset atau gardu pandang akan dijumpai di jalur pulang menuruni Bukit Tidar.



Nah kawan, seperti itu diskripsi mengenai Bukit Tidar Magelang. Jangan lupa berkunjung ke Magelang :))