Menulis Tentang Teks Deskripsi dan Teks Eksposisi
Dosen Pembimbing
Firstya Evi Dianastiti, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
Windi Mega Saputri
(1910301012)
2A PBSI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TIDAR
2020
1. Menulis teks deskripsi dengan tema "Aku dan Rutinitasku #dirumahaja"
Awas Ada Corona, di Rumah Aja.
Seluruh dunia tengah diuji dengan adanya COVID-19 atau masyarakat biasa menyebutnya virus corona. Virus corona yang mematikan ini awalnya berasal dari sebuah pasar di Wuhan, China. Telah banyak yang menjadi korban di China, sehingga pemerintahan China menerapkan lockdown pada kota tersebut sehingga terlihat seperti kota mati. Penyebaran virus ini sudah mencapai ke beberapa negara salah satunya Indonesia. Di Indonesia awalnya belum banyak yang terjangkit, namun hari berganti minggu semakin banyak yang terjangkit virus corona. Pemerintah sampai dibuat kebingungan untuk mencegah tersebarnya virus corona ini di Indonesia dan ketika korban semakin bertambah pemerintah memberikan intruksi untuk lockdown. Mulai dari sekolah, universitas, dan pekerja serta segala bentuk aktifitas yang menimbulkan kerumunan diminta untuk dikerjakan di rumah.
Mahasiswa menjadi salah satu pihak yang melakukan perkuliahan secara online di rumah. Perkuliahan online dimulai pada pertengahan bulan Maret yang direncanakan akan kembali masuk pada akhir Maret, namun karena semakin meningkatnya penyebaran virus corona maka rencana tersebut ditunda hingga 13 April. Disini aku akan menceritakan tentang aktifitas yang dilakukan saat menjalani langkah #dirumah aja.
Pada minggu pertama dan hari pertama perkuliahan dirumah aku merasa ini menyenangkan karena tidak perlu menuju kampus cukup di rumah dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh bapak ibuk dosen. Bahkan mengerjakan tugas bisa dengan makan, rebahan dan menonton film. Ketika memasuki hari berikutnya tugas perkuliahan semakin menjadi-jadi bahkan aku sempat merasa kebingungan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Akhirnya aku membuat catatan kecil tentang tugas yang ada kemudian menuliskan deadline dari masing-masing tugas sehingga aku dapat mengerjakan tugas yang mendekati akhir pengumpulan. Biasanya di pagi hari setelah menjalankan shalat subuh aku akan tertidur kembali hingga pukul 7, aku tau itu tidak baik namun mata ku rasanya berat sekali dan ketika terbangun aku akan memeriksa handphone apakah ada tugas baru, bahkan sebelum tidur pun aku selalu membayangkan esok hari akan melakukan apa dan menyelesaikan tugas apa. Ketika pagi menuju siang aku akan mulai mengerjakan tugas dan memiliki jeda saat waktu dzuhur meski sekadar merebahkan tubuh atau untuk makan. Namun, aku tidak sepenuhnya mengerjakan tugas terus menerus terkadang ketika aku mulai lelah atau bosan aku akan mendengarkan musik hal itu cukup membantu karena rasanya kembali bersemangat . Jika tugas cukup banyak dan mendesak aku akan mengerjakannya hinga sore hari pukul 5 dan dilanjut esok hari. Hariku tidak sepenuhnya dengan tugas, aku tidak mau mengalami stress hanya karena tugas-tugas itu. Sehingga pada malam harinya aku akan menonton tv atau film, menonton youtube dan melakukan panggilan video atau suara kepada teman. Kami akan saling menceritakan apa yang membuat kami kesal, entah itu dengan tugas yang diberikan atau keinginan lainnya seperti kapan virus ini akan berakhir, aku rmerindukan kampus dan merencanakan apa yang akan dilakukan ketika sudah mulai beraktifitas seperti semula.
Tak terasa aku selalu melaukan aktifitas yang sama selama seminggu, hingga waktu UTS pun tiba. Tentu saja aku dan teman-teman sempat membicarakan bagaimana persoalan tes ini, apakah nilai akan dipukul rata jika metode tes open book dan bagaimana bentuk soal yang diberikan. Hal yang dikhawatirkan tentu saja nilai dan keadaan sinyal. Dengan perkuliahan online memang menjadikan boros kuota ditambah tidak ada uang saku kuliah. Ketika hari pertama UTS aku sudah bersemangat untuk mengerjakannya, pada mata kuliah yang pertama berjalan dengan lancar. Pada UTS yang kedua ujian menggunakan google formulir. Aku sebelumnya tidak pernah menggunakan google formulir jadi belum mengetahui cara kerjanya. Hingga pada soal tersebut terdapat 6 soal esai, saat itu kondisi handphone ku error tidak memungkinkan jika aku mengerjakannya di handphone alhasil aku menuliskannya di word pada komputer dan ketika selesai aku bisa menyalin tulisanku pada kolom jawaban, namun tidak bisa dipindahkan, karena kesalahanku pribadi dan ketidakpahanku tentang pengerjakannya maka dalam waktu setengah jam aku hanya mengerjakannya secara singkat berbanding terbalik dengan yang aku pikir dan tuliskan pada word. Sehingga saat itu aku merasakan sedih, pasrah dan kecewa pada diri sendiri, menyesali ketidakpahamanku pada teknologi. Penerapan ujian seperti itu memang baik untuk mengantisipasi plagiarisme yang dilakukan dalam ujian. Namun hal itu juga dapat menjadikan pembelajaran bagi diriku sendri meski rasa kecewa masih membekas di hati sampai saat ini.
2. Teks eksposisi mengenai virus corona
Gejala Virus Corona dan Pencegahnnya
Telah kita ketahui bahwa dunia sedang dilanda oleh virus corona, yaitu virus yang berasal dari salah satu pasar di Wuhan, China. Wuhan menjadi kota pertama yang terjangkit virus corona sehingga dalam penangannya pemerintah melakukan lockdown yang mengakibatkan Kota Wuhan terlihat seperti kota mati tak berpenghuni. Penyebaran virus corona sangatlah cepat, setiap hari selalu ada kasus yang terjangkit ataupun meninggal dunia karena virus corona. Bahkan di jalanan Kota Wuhan, masyarakat berjatuhan di jalanan karena virus corona ini beberapa orang menyebutnya seperti zombie. Oleh karena itu diharapkan semua negara dan masyarakatnya dapat bekerja sama untuk menghentikan penyebaran virus corona agar tidak menambah korban lagi.
Pada bulan Maret 2020 Indonesia telah digemparkan dengan beberapa warga negaranya yang telah positif terjangkit virus corona. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintahan untuk memperlambat penyebaran COVID-19. Bahkan dunia telah menetapkan status dunia darurat kepada wabah virus corona, untuk itu kita semua harus bekerja sama dan saling menjaga diri agar terhindar dari virus corona. Virus corona ini masih satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS. Untuk itu sebaiknya kita semua memahami dan mengerti tentang gejala virus corona beserta cara pencegahannya agar terhindar dari COVID-19.
Gejala yang terjadi apabila terjangkit virus corona menyerupai dengan gejala sakit flu pada umumnya, namun terdapat perbedaan yang signifikan dan perlu diperhatikan oleh masyarakat. Gejala yang pertama, yaitu demam, jika demam melebihi dari 38 derajat Celcius sebaiknya segera melapor pada pihak kesehatan di rumah sakit atau klinik terdekat. Kemudian, gejala yang kedua, mengalami batuk, pilek dan gangguan pernapasan, yang menjadi ciri khusus dari batuk pada virus corona adalah dahak yang berwana hijau. Gejala yang ketiga adalah, sakit tenggorokan, apabila sudah merasa tenggorokan sakit cobalah untuk meminum air putuh yang sudah dicampur oleh garam, karena sebelum masuk pada paru-paru, virus corona akan menetap di tenggorokan selama empat hari sehingga air putih dan garam dapat mencegahnya. Gejala yang teakhir adalah mengalami letih dan lesu pada tubuh, oleh karena itu pemerintah menganjurkan agar menjaga imun pada tubuh kita, perbanyak dengan mengkonsumsi makanan sehat dan sering berolahraga.
Kementrian kesehatan telah memberikan cara pencegahan yang dapat dilakukan aga terhindar oleh COVID-19. Virus corona tidak menularkan melalui udara namun pada benda, untuk itu sangat dianjurkan untuk sering mencuci tangan menggunakan sabun setelah menyentuh benda di tempat umum. Apabila kondisi tubuh sedang menurun serta mengalami batuk dan pilek sebaiknya gunakanlah masker untuk meminimalisir penularan virus corona. Jika tubuh sudah merasa batu, pilek dan sesak nafas segeralah menuju fasilitas kesehatan agar segera mendapat penanganan. Biasanya berinteraksi dengan hewan memang hal yang menyenangkan namun jika kondisi saat ini berhati-hatilah ketika melakukan kontak dengan hewan. Bagi yang suka mengonsumsi daging mentah, jangan memaknnya lagi, masaklah daging tersebut hingga matang setelahnya baru dimakan, hal ini bertujuan agar terhndar dari virus corona. Memiliki imun yang kuat menjadikan sulit untuk terjangkit penyakit termasuk virus corona, karena itu perbanyaklah mengkonsumsi gizi seimbang seperti buah dan sayur serta perbanyaklah diri dengan olahraga dan istirahat yang cukup.
Petugas kesehatan menjadi pejuang yang berada di garis terdepan dalam memerangi virus corona. Kita semua tau bahwa sudah ada beberapa petugas kesehatan yang gugur dalam peperangannya dengan virus corona tersebut. Sudah seharusnya kita yang diminta untuk bediam diri di rumah mematuhi anjuran pemerintah agar virus corona segera musnah dan kita bisa beraktivitas seperti sedia kala. Terdapat beberapa anjuran yang diberikan bagi petugas kesehatan yaitu menghindari kontak atau jarak dengan seseorang yang penderita ISPA. Dalam menangani pasien positif corona gunakanlah alat pelindung diri agar terhindar dari penularannya. Petugas kesehatan juga harus sering mencuci tangan dengan sabun stelah kontak langsung dengan orang sakit atau lingkungan orang sakit selain itu ingatkan pada penderita ISPA harus menerapkan etika batuk yaitu jaga jarak dengan orang atau menutup hidung dengan tissue atau baju saat batuk atau bersin.
Sumber dari kemenkes.g.o.id
Infografik : Akhbar Bayu Thamtomo
KOMPAS.Com